IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi atau menanggapi berbagai permasalahan menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan tanah air secara utuh dan
menyeluruh. Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan pedoman acuan dan tentu
bagi setiap individu bangsa Indonesia. Oleh karena itu Implementasi atau
penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir,pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
dari pada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Implementasi tersebut
adalah :
1.Implementasi Wawasan Nusantara
dalam kehidupan politik.
2.Implementasi Wawasan Nusantara
dalam kehidupan ekonomi.
3.Implementasi Wawasan Nusantara
dalam kehidupan sosial budaya.
4.Implementasi Wawasan Nusantara
dalam kehidupan Hankam.
Dalam pembinaan seluruh aspek
kehidupan nasional sebagaimana gambaran diatas,implementasi wawasan nusantara
harus tercermin atau menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata diseluruh wilayah negara.
Disamping itu wawasan nusantara dapat diimplementasikan kedalam segenap pranata
sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan sehingga
mendominasikan kehidupansosial yang akrab, peduli, toleran, hormat dan taat
hukum.
Untuk lebih mempercepat
tercapainya tujuan wawasan
nusantara, maka disampingimplementasi seperti diatas, perlu juga dilakukan
pemasyarakatan atau pengsosialisasian darimateri wawasan nusantara itu sendiri
kepada seluruh masyarakat bangsa Indonesia.Pemayarakatan dari wawasan nusantara
tersebut dapat dibagi dalam :
1.Menurut sifat/cara
penyampaiannya :
a.Langsung yang terdiri dari
ceramah, diskusi/dialog, tatp muka.
b.Tidak langsung, yang terdiri
dari media elektronik, media cetak.
2.Menurut metode penyampaiannya :
a.Ketauladanan.
b.Edukasi.
c.Komunikasi.
d.Integrasi.
Tantangan Implementasi Wawasan
Negara
1.Pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dapat
merupakan tantangan wawasan nusantara,sehingga pemberdayaan untuk kepentingan
mayarakat banyak perlu mendapatkan prioritas utama mengingat wawasan nusantara memiliki makna persatuan dan
kesatuann dalam kebhinekaan untuk lebih mempererat kesatuan bangsa.
2.Dunia tanpa batas.
Keterbatasan kualitas SBM
Indonesia dibidang IPTEK merupakan tantanganserius dalm menghadapi gempuran
global, mengingat penguasaan IPTEKmerupakan nilai tambah untuk berdaya saing
dipercaturan global.
3.Era baru kapitalisme.
a.Sloan dan Zureker dalam bukunya
“Dictionary of Economic”,menyebutkan tentang kapitalisme adalah suatu
sistem ekonomi yang didasarkan atas hakmilik swasta macam-macam barang dan
kebebasan individu untukmengadakan perjanjian dengan pihak lain untuk
berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri serta
untuk mencapai labaguna diri sendiri.
b.Lester Thurow, dalam bukunya “The
Future of Capitalism”,menegaskan antara lain bahwa untuk dapat bertahan
dalam era baru kehidupan kapitalismeharus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara pahamindividu dan paham sosialis.
4.Kesadaran warga negara.
a.Pandangan bangsa Indonesia
tentang hak dan kewajiban.
b.Kesadaran bela negara
KESIMPULAN
Suatu teori yang baik akan lebih
bermanfaat dan berharga jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sama
halnya dengan wawasan nusantara yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan
berbangsa & bernegara guna menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Pengimplikasian
wasantara mendapatkan berbagai tantangan dalam beragam aspek kehidupan baik
ekonomi, sosial, politik, sosial, budaya, pertahanan & keamanan.
Tantangan yang kompleks tersebut
dapat dipecahkan dengan semangat kegotongroyongan semua lapisan masyarakat
Indonesia yang diwarnai kerja sama, toleransi, saling menghargai serta
menyadari kedudukan hak & kewajiban sebagai warga negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar